Bahasa
Menunjukkan Karakteristik Bangsa
I.
PENDAHULUAN
Indonesia negeri nan elok. Terhampar dari Sabang sampai
Merauke. Pulau-pulaunya dibatasi samudra yang luas, namun tetap dalam wadah
Negara kesatuan Republik Indonesia ( NKRI}, berbhineka Tunggal Ika. beraneka
Suku bangsa, agama dan budayanya adalah keanekaragaman kekayaan yang bisa
dijadikan sebagai pembentuk karakter bangsa.
Alamnya yang indah,, tanahnya yang subur adalah pundi=pundi
emas yang perlu digali 0leh anak cucu nanti. Lautan yang luas berisi aneka
ragam hewan dan tanaman sebagai anugrah Illahi yang tak bolek kita pungkiri dan
jangan disia-siakan.
Sumber daya manusia adalah subyek yang harus terus
dibimbing dan diarahkan untuk dapat mengembangkan segenap potensi dirinya agar
kelak bisa berdiri tegap dengan penuh
rasa percaya diri dan membawa bangsa ini tetap dihargai bangsa-bangsa lain di
dunia.
Sejarah telah menbuktikan Bahasa Indonesia Telah mampu menjadi
alat pemersatu bangsa dan menghantarkan rakyatnya menikmati kebebasan dari
belenggu penjajahan yang telah memporakporandakan serta menyengsarakan
masyarakat.
Kini dengan bahasa pula Indonesia harus bangkit dari
keterpurukan, harus berlari kencang mengejar ketertinggalan dari bangsa –bangsa
lain yang sudah maju. Sebagai guru kita harus mampu mengajak anak didik untuik
berkarya mengembangkan kreativitasnya, karena bangsa yang kreatif adalah bangsa
yang bisa keluar dari berbagai kesulitan. Seperti diungkapkan Bapak Dr. E.
Mulyasa,M.Pd dalam buku Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Beliau
mengungkapkan :
“ Lewat sejarah, orang dapat menyadari adanya perbedaan
kreativitas inter maupun intra individu. Orang-orang yang kreatif telah muncul
di setiap masa ( decade maupun abad). Dari hasil mereka generasi penerus
mendapatkan pengetahuan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kehidupan. Jika
pendidikan berhasil dengan baik, maka sejumlah orang kreatif akan lahir karena
tugas utama pendidikan adalah menciptakan orang-orang yang mampu melakukan
sesuatu yang baru, tidak hanya mengulang apayang telah dikerjakan oleh generasi
lain. Mereka adalah orang kreatif, menemukan sesuatu yang baik yang belum
pernah ada maupun yang sebenarnya sudah ada. “
Pendidikan berkarakter tercermin dalam akhlak mulia
berikut ini :
Dari semua rincian akhlak mulia di atas, kebutuhan yang
perlu mendapat penekanan lebih mendalam adalah rasa percaya diri, mandiri,
pantang menyerah dan kreatif Aspek aspek tersebut harus diimplementasikan sejak
pendidikan itu berlangsung, karena akan
membawa bangsa ini pada kemandirian.
Bahasa Indonesia memiliki ribuah bahkan puluhan ribu kosa
kata, bagaimana mengemas pembelajaran
bahasa sehingga bisa menjadi rangkain harmoni bahasa yang indah yang mampu menggugah
rasa nasionalisme, rasa percaya diri serta alat untuk mengobarkan semangat
berbuat dan berkarya menghasilkan sesuatu yang bermakna buat hidup dan
kehidupan.
II.
PEMBELAJARAN BAHASA DAPAT MEMBENTUK KARAKTERISTIK BANGSA
2.1 Peran dan Fungsi
Guru
Selain berfungsi sebagai pendidik, fasilitator atau yang
lainnya
Guru adalah aktor
pemeran protagonis yang harus memainkan perannya seindah mungkin agar mampu
menarik minat anak didiknya untuk belajar, sehingga apa yang dilakukannya dapat
ditiru para peserta didik. Guru yang mampu memainkan perannya dengan baik akan
mampu mengolah dan mengelola pembelajaran menjadi sesuatu yang bermakna dalam
kehidupan nyata.
Menjadi guru tidaklah mudah perlu upaya dan kerja keras
yang optimal. Guru harus multitalenta, memiliki banyak kemampuan dan memiliki
banyak cara untuk dapat menutupi kekurangannya.
Pada saat berbicara, guru adalah aktor dan aktris yang
segala pembicaraannya sangat diperhatikan oleh seluruh siswa di kelas. Pada
memerintah guru adalah pemimpin yang harapan dan keinginannya harus dipenuhi
siswa-siswanya. Pada saat mendengar, guru adalah ayah dan ibu yang mengerti
karakteristik anak. Pada Saat membaca, suara dan isi bacaan harus dapat
menggugah rasa anak sehingga dapat menanamkan kesadaran pentingnya belajar
sampai para siswa punya kemauan mengerahkan kemampuannya dan pada saat melihat
disitulah guru bekerja sambil menikmati segala kerja kerasnya.
H. Mauwi Saelan , Ketua Yayasan Syofa Budi ( Perguruan Al
Azhar Kemang) mengatakan bahwa guru bukan saja sebagai pahlawan tanpa tanda
Jasa, guru itu adalah pewaris nabi. Dalam buku Pendidikan Indonesia, beliau
mengatakan :
“ Saya lebih tingkatkan lagi, guru itu adalah pewaris
Nabi. Itu dikatakan Al Qur’an. Sebab guru memberikan amal yang sangat berharga
kepada generasi penerus. Dalam Al Qur’an , lebih dari 750 kali “Ilmu” dibahas
dan Nabi pernah bersabda : Ahli-ahli ilmu adalah pewaris para Nabi “.
( Maulwi, Pendidikan
Indonesia,157)
Membaca pernyataan tersebut, tanggung jawab guru tidak
sekedar menyampaikan materi pelajaran yang sesuai dengan keahliannya, tapi
pelajaran itu haruslah menyentuh segenap aspek kehidupan yang mengarah pada
perbaikan perbaikan guna kelangsungan hidup dan kehidupan anak didik kita.
Untuk mencapai hal tersebut, seorang guru juga dituntut belajar,
belajar dan belajar berbagai hal untuk menyajikan pembelajaran yang lebih baik
dan lebih menarik dari waktu ke waktu. Semua itu akan membantu guru mengurangi
rasa bosan karena melakukan pekerjaan
yang monoton setiap harinya. Setiap murid memiliki keunikan yang sungguh
menarik untuk digali. Hal itu harus menjadi daya tarik buat kita untuk
membimbing dan mengarahkan. Kalau semua itu kita lakukan, menjadi guru adalah
tugas yang paling menyenangkan.
Pembelajaran bahasa tidak boleh menjadi siksaan bagi anak
tapi harus menjadi tuntunan, tontonan dan permainan yang bisa membuat para
siswa asyik mempelajari dan menggunakannya.
Pembelajaran bahasa jangan sekedar bicara atau sebuah
wacana tapi haruslah dibuktikan dengan karya nyata yang dapat berguna bagi
dirinya, lingkungannya dan bangsa serta Negara.
Pada era globalisasi saat ini, dunia teknologi sudah
merambah ke berbagai pelosok tanah air, para siswa pada umumnya menguasai
teknologi informatika,melalui melalui pembelajaran TIK ( Teknologi Informatika
) yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan terutama tingkat SMA. Untuk itu
sebagai guru saat ini menguasai teknologi informatika seperti itu sudah menjadi
suatu keharusan agar tidak kalah jauh dari siswa dan siswi yang kita didik.
Dengan modal dasar bisa mengetik itu sudah menjadi bekal utama menguasai komputer
.
Banyak sekali ilmu dan kemudahan yang bisa kita ambil
dengan menguasai informatika yaitu mendapatkan berbagai informasi aktual baik nasional
maupunm internasional yang terjadi melalui layanan internet, yang paling
prinsif adalah sebagai media pembelajaran. Untuk hal tersebut Mulyasa
mengatakan :
“ Penggunaan teknologi dalam pendidikan dan pembelajaran
( e Learning)
Dimaksudkan untuk
memudahkan tau mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini, guru
dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan dan mempersiapkan materi
pembelajaran dalam suatu system jaringan computer yang dapat diakses oleh
peserta didik. Oleh karena itu, seyogyanya guru dan calon guru dibekali dengan
berbagai kompetensi yang berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai teknologi pembelajaran.”
(Mulyasa, Sertifikasi Guru107 )
2.2 Tujuan Pembelajaran
Bahasa dan Ketrampilan Berbahasa
2.2.1 Tujuan Pembelajaran Bahasa
Dalam Silabus aspek kebahasaan tidak tertulis secara
eksplisit, namun kaidah kebahasaan ini harus tetap dibahas dan diajarkan agar
para siswa mengetahui dan menggunakannya dalam praktik berbahasa, baik itu
membaca, menulis maupun berbicara.
Sebagai contoh model pembelaran bahasa terintegrasi .Beberapa
paragraf/ kerangka paragraf yang merupakan hasil karya siswa ditulis di papan
tulis. Paragraf tersebut bisa dianalisis berdasarkan pola kalimat bahasa
Indonesia , sehingga siswa bisa membedakan kalimat yang benar dan kalimat yang
salah. Begitupun ejaannya. Aspek kebahasaan diajarkan secara implementatif, pada
penulisan ilmiah, sastra ataupun puisi.
2.2.2
Tujuan Pembelajaran
Keterampilan Berbahasa
1. Keterampilan
mebaca
Tujuan pembelajaran membaca bukan saja bisa
menyimpulkan, tetapi lebih jauh dari semua itu siswa dapat menerapkan pesan –
pesan moral yang tersirat dan tersurat dalam bacaan untuk dimanfaatkan dalam
memenuhi kebutuhan hidup Pelajar membutuhkan tempat belajar yang nyaman dan
kondusif. Kondisi tersebut bisa kita tata dengan berbagai hal, diantaranya ada
tanaman hidup di setiap kelas dan lain-lain.
Contoh : membaca wacana eksposisi proses tentang budidaya
tanaman dengan berbagai teknik. Guru harus mampu memberikan tindak lanjut
kepada para siswa, sebagai contoh siswa merawat tanaman yang berada di kelas
atau di depan kelasnya masing-masing
Untuk kegiatan tersebut, kita bisa memberikan penilaian affektif untuk
komponen tanggung jawab terhadap lingkungan.
2. Keterampilan
menulis
Hasil
karya para siswa dalam bentuk tulisan diharapkan bermanfaat untuk kebutuhan
publikasi baik melalui media sederhana yang ada di sekolah seperti mading,
website atau media lainnya. Semua itu akan memberikan warna tersendiri bagi keberadaan
sekolah dan keberadaan pendidikan dan
pengajaran bahasa yang berkarakter
3. Keterampilan
berbicara
Pembelajaran keterampilan berbahasa
akan dapat menghasilkan pembicara – pembicara handal dalam setiap gerak
langkahnya, mengisi kehidupan sehari – hari dalam berorganisasi di sekolah
ataupun organisasi luar sekolah. Selanjutnya diharapkan jadi pemimpin-pemimpin
yang memiliki charisma karena penggunaan bahasanya.
Tema berpidato hendaknya bervariasi,
sesuaikan dengan kebutuhan.Misalnya Sekolah membutuhkan lingkungan yang asri,
arahkan pada pelestarian lingkungan, Tentan g bahaya narkoba yang bisa merusak
jaringan otak, selanjutnya merusak generasi muda sebagai tulang punggung
Negara. Pelestarian budaya daerah, Bali bisa kokoh dengan menjual kultur,
Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, harus bisa menjadi sesuatu
yang bisa sangat bernilai baik sekarang maupun pada masa yang akan datang.
Foto dokumentasi TK
Foto dokumentasi TK
4. Keterampilan
menyimak
Dengan menyimak diharapkan dapat memotivasi
siswa berbuat dan berkarya nyata.Cerita berupa pengalaman – pengalaman kita
sebagai guru, sebagai orang tua dan lainnya biasanya menarik perhatian siswa
sehingga ingin meniru langkah –langkah positif. Guru haruslah menjadi inspirasi
bagi para siswa
2.2.3
Tujuan Pembelajaran
Sastra
Sastra adalah khazanah bahasa
yang mampu mengasah rasa, diharapkan pula mampu mengubah mentalitas siswa yang
cenderung malas, kurang percaya diri. Musikalisasi puisi atau sosio drama
tentang cerita-rakyat, legenda dan lain-lain adalah materi yang paling disukai
siswa. Untuk pengembangan tersebut,
Mulyasa mengungkapkan
2.2.4
Model Pembelajaran
Bahasa Terintegrasi
Pembelajaran bahasa bisa
dikolaborasikan dan diintegrasikan dengan pelajaran lainnya, Satu sama lain
saling berkaitan sehingga dapat menjadi senjata pembentuk jati diri bangsa.membentuk
dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional bahwa Indonesia memiliki
keanekaragaman seni dan budaya yang harus dilestarikan oleh segenap warganya
terutama kaula muda.
Bahasa à
Pendidikan Seni àMenarik
Lagu-lagu yang memiliki syair-syair bukan
saja indah tapi juga sarat makna dan pesan moral bisa dijadikan bagian pembuka
yang menarik bagi para siswa. Berikut ini syair lagu penghantar untuk
mengajarkan paragraf deskripsi :
Foto
dokumentasi presentasi persuatif tentang pelestarian budaya daerah
Bahasa
à
PLH à
Kebersihan lingkungan dan pelestariannya
Bahasa
à
Biologi à
Budidaya tanaman
Bahasa
à
Pend Agama/PKN à
Membentuk Moralitas
Bahasa
à
Lain-lain à
Memperkaya Kosa Kata
2.2.5
Konsentrasi Pendidikan
Kecakapan Hidup ( life skill ) di SMA’
Sekolah sebagai Model
Sebagai
pusat pendidikan, sekolah itu haruslah menjadi model atau
Percontohan dari apa
yang telah diajarkan guru di kelas.Karya karya siswa dalam bentuk tulisan harus
menjadi bagian dalam penataan kelas yang kondusip untuk belajar seperti
majalah dindingdinding. Setiap kelas haruslah memiliki majalah
dinding untuk wadah para siswa melatih dirinya dalam hal menulis. Tulisan
tulisan siswa tidak perlu selamanya merupakan karya asli yang utuh, bentuk rangkuman atau ringkasanpun tidak
menjadi masalah asal mencantumkan sumbernya. Tulisan tulisan utuh para siswa
bisa ditempatkan pada kolom redaksi, karena dari redaksi biasanya memuat tajuk
rencana, pengumumman surat pembaca dan
lain-lain.
Siswa akan sangat termotivasi bila karyanya diapresiasi
dalam bentuk lomba. Lomba majalah dinding antar kelas harus secara periodic
diadakan bekerja sama dengan Pembina OSIS dan para pengurus OSIS. Lebih efektif
apabila dipadukan dalam lomba penataan kelas. Mading adalah salah satu bagian
yang harus ada dan terisi. Lomba bisa dinamai K3M yaitu Kebersihan, Ketertiban Keasrian
dan Majalah Dinding
Keasrian identik dengan keindahan dan tanaman. Jadi kelas
harus dilengkapi dengan tanaman hidup yang dirawat oleh para siswa. Materi pembelajaran
bahasa Indonesia untuk hal tersebut adalah menulis paragraf persuasi. Para siswa
hendaknya diarahkan untuk memelihara dan melestarikan lingkungan untuk memperindah
kelas. Hal lain yang menunjuk pada pembentukan jati diri adalah melestarikan
seni dan budaya daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Hal tersebut
adalah asset bangsa yang harus dilestarikan.
Pendekatan Contektual teaching and learning adalah
pendekatan yang bisa membantu peningkatan jati diri bangsa, seperti tercermin
dalam kutipan di bawah ini :.
“Pendekatan Contextual Teaching and Learning /CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah
dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer
pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan
daripada hasil
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam . Nilai nilai keagamaan bukan
hanya disampaikan dalam bentuk ceramah atau pidato tapi bisa dalam bentuk Seni
berpantun dan sholawatan begitupun yang lainnya seperti Asmaul Husna adalah doa
mustajab yang bisa membuat hati merasa damai bila diungkapkan dengan penuh perasan
dan alunan yang merdu. Pada saat siswa melantunkannya diharuskan mengartikannya
dalam bahasa Indonesia, sehingga dengan memanjatkan nama nama Allah bangsa ini
akan memiliki kekuatan untuk mengomtimalisasikan segala kemampuan dan potensi
yang ada .
Berikut
ini adalah 99 nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
1. Ar-Rahman (Ar Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz) Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari) Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil) Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq) Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy) Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad) Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali) Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr) Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk (Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85. Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr) Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur) Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi) Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi) Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
2.2.6
Syair- syair lagu
menjadi pendukung dan daya tarik
Lagu-lagu , baik berirama pop ataupun
lagu kebangsaan dan keagamaan tersusun dari pilihan kata yang indah dan makna
serta pesan moral yang menyentuh, hendaknya kita jadikan senjata ampuh untuk
menjadi daya tarik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kalau guru kurang
percaya diri menyanyikannya di depan para siswa, kita bisa meminta para siswa
itu sendiri yang menyanyikannya. Berikut contoh lagu yang bisa dijadikan
pembuka pelajaran
III PENUTUP
Bahasa Indonesia adalah pelajaran implementatif yang bisa
menghantarkan bangsa ini
Mewujudkan cita cita
perjuangan bangsa yaitu bangsa yang benar benar merdeka dan mandiri
Bahasa adalah alat
komunikasi yang sangat penting. Dengan bahasa manusia dapat mewariskan
kebudayaan, dengan bahasa pula keta mewariskan segala kekayaan kita miliki,
berupa kekayaan alam dan kekayaan budaya.
Pembelajaran bahasa harus dikemas sedemikian menarik agar
para siswa merasa senang dan benar benar bangga serta merasakan keindahan
bahasa itu sendiri.
Akhir kata semoga tulisan yang sederhana ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Profil Singkat Penulis
Nama : Endah Surtika
Tempat tanggal Lahir : Sumedang, 7 Juli 1958
Pekerjaan : Guru
Pendidikan : Sarjana Pendidikan Bahasa
Indonesia
Prestasi Pembimbingan
siswa :
1. Juara
2 Lomba Pidato tingkat Kota Bandung ( Deppen, 1998 )
2. Juara
1 dan 3 Menulis Artikel Penyalahgunaan Narkoba tingkat Kota Bandung
(
Departemen Sosial, 2004 )
3. Juara
2 Lomba Musikalisasi Puisi tingkat Kota Bandung ( Rumentang Siang, 2004 )
4. Juara
1 Majalah Dinding tingkat Kota Bandung ( ITB, 2003 )
5. Juara
2 Solo Vocal Himne Guru tingkat Kota Bandung ( Dinas Pensisikan, 2004 )
6. Juara
2 Lomba Majalah Dinding tingkat Kota Bandung ( ITB, 2007 )
7. Juara
2 Mading tingkat Kota Bandung ( Unpad, 2010 )
8. Juara
ke – 2 Lomba Pidato tingkat Kota Bandung PDIP Perjuangan
9. Juara
ke – 3 Lomba Pidato tingkat Kota Bandung PDIP Perjuangan 2010
10. Juara
1 pengirim terbanyak artikel tentang narkoba
tingkat Nasional ( FK Unjani Bandung )
11. Juara
1 Lomba menulis artikel tentang narkoba dinas social kota Bandung 2006
12. Juara
ke – 2 Lomba menulis artikel tentang narkoba dinas social kota Bandung 2006
13. Juara
1 menulis artikel tingkat Kota Bandung ( Universitas Al – Gifari, 2008 )
Bandung,
30 Mei 2011
Mengetahui
Kepala SMAN 24 Bandung
Drs. Nanang Krisnayadi M.M.Pd
Membimbing Murid Taman
Kanak – kanak
1. Juara
– 2 Gerak dan Lagu tingkat Kota Bandung (
IGTK, 1995 )
2. Juara
– 2 Senam Kreasi tingkat Kota Bandung ( IGTK, 2007 )
3. Juara
– 2 Membaca Puisi tingkat Kota Bandung ( IGTK, 2007 )
Bandung, 30 Mei 2011
Setiap orang punyak logat tersendiri saat ia berbaha, Setiap komunitas punya dialek sendiri dalam berbkomunikasi, Setiap Bagsa punya bahasa sendiri untu menjunjung tinggi bangsa dan negaranya sebagai karakteristik bangsa.
BalasHapus